VIVAnews akan menutup penggalangan dana sumbangan untuk Dilla pada Rabu, 9 Mei 2012.
Penggalangan dana dari pembaca setia VIVAnews.com untuk meringankan beban derita Anargia Adillah, balita berusia 3,5 tahun penderita hydrocephalus (kepala air), terus mengalir. Sampai Selasa petang 8 Mei 2012, dana kemanusiaan untuk Dilla, begitu dia disapa, sudah mencapai Rp62.639.860,43.Pengumpulan dana dari kocek para pembaca setia VIVAnews.com sudah berlangsung sejak 27 April 2012 lalu, atau sekitar 11 hari. Banyak pembaca yang terus menghubungi redaksi VIVAnews.com dan mencari informasi perkembangan terkini anak dari sopir angkutan kota, Azwar Anas dan Puspita Rahmawati ini.
VIVAnews.com akan menutup penggalangan dana sumbangan untuk Dilla pada Rabu 9 Mei 2012. Pemberian dana bagi Dilla akan dilakukan keesokan harinya, Kamis 10 Mei 2012. Pemberian dana sumbangan pembaca akan dilakukan di kediaman Dilla di Bogor.
Dilla sudah menderita hydrocephalus sejak lahir 9 Oktober 2008 silam. Kini, Dilla hanya bisa terbaring di ranjang rumah orangtuanya di Jalan Pondok Rumput, Gang Lopis Bawah RT 02 RW 05, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sereal, Bogor.
Anak kedua dari Azwar dan Puspita itu sudah tidak sanggup lagi menggerakkan tangan dan kaki. Saat masih dalam kandungan, Puspita didiagnosa terpapar virus tokso. Saat dilahirkan, ukuran kepala Dilla sudah jauh lebih besar dari bayi normal pada umumnya.
Azwar memang tidak pernah putus asa. Hingga kini berbagai upaya terus dilakukan. Pada usia 11 hari, Dilla sudah masuk ruang operasi RS Palang Merah Indonesia (PMI), Bogor, untuk pemasangan selang kecil guna mengeluarkan cairan dari kepalanya.
Sayang, selang tak dapat bertahan lama di kepalanya. Hanya dalam rentang tiga bulan, selang harus dicopot karena terjadi infeksi. Di usia empat bulan, Dilla kembali menjalani operasi pemasangan selang serupa di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Baru dua minggu dirawat, sudah infeksi lagi. Pompanya terdorong keluar oleh cairan. Selang itu dicabut lagi.
Dokter menyarankan Dilla menjalani operasi teleendoskopi untuk melubangi kepalanya agar cairan bisa keluar lewat lubang itu. Tapi, sampai sekarang upaya melubangi kepala Dilla belum juga terlaksana. Ketiadaan biaya jadi penyebabnya. Sebagai sopir angkot, Azwar hanya berpenghasilan Rp20 ribu per hari.
Yang membuat hati Azwar tersayat, jika kondisi Dilla tidak stabil tubuhnya akan panas tinggi disertai kejang-kejang. Tubuhnya membiru, gusinya berdarah.
Azwar memang sudah mendapatkan bantuan dari sejumlah pihak. Namun, dengan kondisi seperti ini, tidak semua kebutuhan pengobatan Dilla bisa terpenuhi.
Untuk menambal luka di kepala Dilla agar cairan kepala tidak terus merembes, misalnya, Azwar harus membeli Hydrocolid seharga Rp767 ribu. Plester ini harus diganti tiga hari sekali. Terkadang sehari sudah harus diganti. Dilla juga butuh obat panas Plorisup seharga Rp60 ribu untuk tiga hari, tabung oksigen, dan obat salep luka Metcovazin per tiga hari.
Makin bertumpuknya cairan di kepala, membuat kondisi Dilla kian mengkhawatirkan. "Dulu dia masih bisa bilang 'mama, baba'. Sekarang tidak lagi. Kaki tangannya juga sudah tidak bisa digerakkan lagi. Hanya jari tangan kiri yang masih bisa bergerak untuk garuk-garuk pelan," ujar Azwar.
Bantu Dilla
Bagi Anda yang tergerak hatinya, silakan mentransfer uang seikhlasnya ke rekening resmi VIVAnews di Bank Central Asia (BCA), KCP Plaza Central, Jakarta No. 4412106222 a.n. PT VIVA Media Baru. Di berita acara tranfer, mohon ditulis: "Sumbangan untuk Dilla" berikut nama lengkap dan kota domisili Anda. Jika mentransfer dari mesin ATM, harap mengisi kode referensi: 123123.
Anda dapat mentransfer melalui counter, ATM, internet banking maupun mobile banking. Adapun sejumlah donatur telah mengisihkan rezekinya untuk Dilla. Karena permasalahan teknis, untuk rincian nama-nama pengirim sumbangan sampai sore ini belum bisa ditampilkan. Rincian nama-nama donatur terkini akan disampaikan besok, Rabu 9 Mei 2012.
Penutupan penggalangan dana akan dilakukan besok Rabu 9 Mei 2012. Dana akan diberikan langsung kepada orangtua pada Kamis 10 Mei 2012 di kediaman Dilla di Bogor.
VIVAnews

0 komentar:
Posting Komentar