Selain dana bantalan krisis, ASEAN mengusung 5 agenda lain, apa saja?
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, yang juga menjadi ketua ASEAN mengatakan, ancaman terbesar negara-negara Asia Tenggara saat ini terkait situasi keuangan dan ekonomi global, terutama rapuhnya pemulihan ekonomi negara maju dan krisis utang parah di Eropa.
ASEAN juga harus mewaspadai gejolak sosial dan politik yang berlangsung di Timur Tengah dan Afrika Utara yang menjadi ancaman keamanan global, terlebih memberikan tekanan harga minyak yang tinggi.
Hun Sen mengatakan, setidaknya terdapat enam agenda prioritas ASEAN yang harus disiapkan negara Asia Tenggara. Pertama, terkait keamanan global, ASEAN harus memberikan perhatian lebih untuk memperkuat mekanisme untuk memastikan stabilitas keuangan di kawasan tersebut. Mekanisme Chiang Mai Initiative Multilateralization atau dana bantalan krisis merupakan instrumen penting bagi kewaspadaan ekonomi ASEAN.
"Untuk itu, kami harus mendorong menteri keuangan untuk bekerja sama dengan mitra terkait agar bisa menggandakan dana itu dari US$120 miliar menjadi US$240 miliar secepatnya," ujar Hun Sen dalam KTT ASEAN ke-20 di Peace Palace di Phnom Penh, Selasa, 3 April 2012.
Agenda kedua, yaitu pelaksanaan Roadmap ASEAN Community Building (2009-2015), terutama implementasi pelaksanaan tiga pilar dengan mempercepat adopsi dan ratifikasi perjanjian protokol secepatnya.
Ketiga, dalam KTT juga bisa memberikan prioritas untuk pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 dengan mentransformasi ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi dengan arus lalu lintas bebas barang dan jasa, servis, investasi, dan tenaga kerja.
Agenda keempat, konektivitas ASEAN terkait infrastruktur fisik bisa menjadi kunci untuk mengatasi kondisi yang dapat mempersempit pembangunan dan integrasi ASEAN.
Kelima, pasar bebas tenaga kerja terdidik adalah karakteristik utama dari ASEAN Economic Community. Hal ini perlu kerja sama untuk memperkuat perlindungan tenaga kerja. Terakhir, pengelolaan bencana secara bersama, dengan membentuk Pusat Koordinasi ASEAN untuk bantuan kemanusiaan tentang penanggulangan bencana. (art).
ASEAN juga harus mewaspadai gejolak sosial dan politik yang berlangsung di Timur Tengah dan Afrika Utara yang menjadi ancaman keamanan global, terlebih memberikan tekanan harga minyak yang tinggi.
Hun Sen mengatakan, setidaknya terdapat enam agenda prioritas ASEAN yang harus disiapkan negara Asia Tenggara. Pertama, terkait keamanan global, ASEAN harus memberikan perhatian lebih untuk memperkuat mekanisme untuk memastikan stabilitas keuangan di kawasan tersebut. Mekanisme Chiang Mai Initiative Multilateralization atau dana bantalan krisis merupakan instrumen penting bagi kewaspadaan ekonomi ASEAN.
"Untuk itu, kami harus mendorong menteri keuangan untuk bekerja sama dengan mitra terkait agar bisa menggandakan dana itu dari US$120 miliar menjadi US$240 miliar secepatnya," ujar Hun Sen dalam KTT ASEAN ke-20 di Peace Palace di Phnom Penh, Selasa, 3 April 2012.
Agenda kedua, yaitu pelaksanaan Roadmap ASEAN Community Building (2009-2015), terutama implementasi pelaksanaan tiga pilar dengan mempercepat adopsi dan ratifikasi perjanjian protokol secepatnya.
Ketiga, dalam KTT juga bisa memberikan prioritas untuk pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 dengan mentransformasi ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi dengan arus lalu lintas bebas barang dan jasa, servis, investasi, dan tenaga kerja.
Agenda keempat, konektivitas ASEAN terkait infrastruktur fisik bisa menjadi kunci untuk mengatasi kondisi yang dapat mempersempit pembangunan dan integrasi ASEAN.
Kelima, pasar bebas tenaga kerja terdidik adalah karakteristik utama dari ASEAN Economic Community. Hal ini perlu kerja sama untuk memperkuat perlindungan tenaga kerja. Terakhir, pengelolaan bencana secara bersama, dengan membentuk Pusat Koordinasi ASEAN untuk bantuan kemanusiaan tentang penanggulangan bencana. (art).
VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar